sudah hampir dua tahun Almarhum Eyang Kakung, Bapak kami tidur dengan tenang di peristirahatan terakhirnya. smoga ALLOH selalu membahagiakan dan melindungi beliau di alam sana.aamiin
Jika mengingat Almarhum...akan selalu teringat semua kebaikan dan pengorbanannya yang begitu besar bagi cucu, anak dan istrinya. Masih ku ingat, di saat aku remaja (masa SMP dan SMU), bapak selalu dengan setia mengantarkan aku kemana saja. Hal ini dilakukan bukan karena beliau begitu protektif pada saya, tapi karena rasa sayangnya yang begitu besar kepada anak-anaknya, terlebih lagi pada saya yang merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika saya sakit, beliau selalu membelikan majalah kesukaanku agar aku gembira, tidak bersedih dan sembuh dari sakit. Pun di saat aku sudah memiliki anak (Aji), beliau masih tetap begitu sayang pada saya dan terlebih lagi kepada cucunya. Ketika itu, beliau sudah pensiun, dengan penuh kesabaran mengantar saya bekerja dan cucunya ke sekolah. Padahal saya bisa jalan kaki ke tempat kerja karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari rumah. Tapi, beliau tidak tega melihat cucunya yang menangis, karena ibunya (saya) berangkat bekerja dengan berjalan kaki. Alhasil, sang kakek selalu mengantar anak dan cucunya setiap pagi.
maafkan saya, Bapak...maafkan anakmu, yang selama hidup njenengan belum bisa (bahkan belum pernah membahagiakan njenengan)...hanya melalui do'a-do'a ini semoga njenengan bahagia di sisiNYA...
di saat merenung seperti..................koq tiba-tiba....
Jadi ingat ayam bakar bangi yang ada di Purwoasri Kediri...^_^...
Kenangan indah akan slalu diingat...benar...itulah kenangan "Ayam Bakar Bangi"
Almarhum Eyang Kakung e Aji, adalah sosok kakek, Bapak dan sekaligus teman bagi saya...sejak beliau ditempatkan bekerja di Kecamatan Kunjang dan pernah juga di Kecamatan Kayen Kidul...entah sudah berapa kali (ndhak kehitung), jika ada rejeki lebih atau diawal gajian, beliau selalu membawa oleh-oleh buat keluarga yang ada di rumah. Biasanya jika musim rambutan, durian, mangga podang, dsb, insyaALLOH selalu membeli dalam jumlah yang banyak untuk dinikmati bersama keluarga tercinta. ada juga makanan khas yang sering beliau bawa ke rumah, salah satunya "Ayam Bakar Bangi".
Begitulah Bapak kami, Eyangnya Aji...yang selalu sayang, menomorsatukan keluarga & anak-anaknya. Bisa saja beliau makan di warung tersebut, tanpa sepengetahuan anak & istrinya. Tapi itu tidak dilakukannya. Setiap ada kesempatan makan di warung bersama rekan-rekan sejawatnya, beliau selalu "membungkuskan" dan membeli lagi sendiri makanan tersebut untuk di bawa pulang...Subhanalloh...
pedasnya...muantaaaabs
Pernah...alm.Eyang membeli dua porsi "Ayam Bakar Bangi" untuk kita santap bersama keluarga, plus memanggil saudara (sepupu kita) yang juga penggila kuliner ini....jadi keluarga dan saudara kumpul bareng, gelar tikar ato karpet...trus makan bersama dech...terkadang, tiba-tiba, beliau pulng membawa makanan ini, trus saya langsung di suruh telpon saudara tuk datang ke rumah menyantap 'Ayam Bakar Bangi" yang pedasny nuendaang tenan rek...
Jika anda penggemar
wisata kuliner, khususnya kuliner menu pedas. Silahkan megunjungi Ayam Bakar Bangi Purwoasri. Terletak di
Jalan Raya Desa Bangi – Purwoasri. Sekitar 30 km dari kota Kediri, atau hanya
10 km dari pertigaan Brak’an – Kertosono yang merupakan jalur antar provinsi
yang akan memudahkan Anda mencapainya. Ayam kampung berusia 3-4 bulan yang
ditusuk, dibumbui, dan dibakar secara tradisional dengan arang kayu dan kipas
manual menciptakan ayam bakar dengan bumbu meresap secara perlahan dan
sempurna. Bumbu –bumbu organik yang dicampurkan juga memberikan sensasi pedas
yang menjadi ciri khas kuliner ini.
Sebagai pelengkap makanan, disajikan pula urap
sayuran terdiri dari tauge, kangkung, dan kacang panjang rebus beserta urapan
parutan kepala pedas dengan campuran cabai rawit, bawang putih, dan kencur.
Kuliner ayam bakar ini buka setiap hari jam 10 pagi hingga jam 9 malam. Cukup
dengan tidak lebih dari Rp. 50.000,- Anda sudah dapatkan sajian seekor ayam bakar
pedas dan urap-urap sayuran.
Terimakasih kagem Almarhum Eyang, yang telah mengajarkan kepada kami arti sebuah menyayangi, perhatian dan kesetiaan kepada keluarga dan sesama.
Teruntuk Almr.Eyang Kakung ipun aji....Bapak kami yang tersayank...semoga ALLOH mengampuni dosa-dosanya...diterima amal baiknya...dilapangkan kuburnya...dan bahagia di alam sana...smoga jerih payah & amal belau semasa hidup bisa menjadi ladang amal & pahala yang akan menghantarkan beliau di JannahNYA.aamiin...
insyaALLOH kami akan selalu mengingat nasehat, pesan dan petuah bijak yang njenengan berikan kepada kami agar kami menjadi anak-anak dan keturunan yang sholeh sholehah...sehingga njenengan akan "tersenyum" melihat kami dari "sana"...
kami akan selalu merindukan njenengan Eyang...
dan mengingat sgala kebersamaan kita selama ini...
with LOVE
anak & cucu mu
Mbk penasaran resep bumbu nya nihh???
BalasHapus