Laman

Senin, 20 Februari 2012

Alun Alun Batu di Batu Malang


Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam.di buat oleh Fatahillah. Menurut Van Romondt (Haryoto, 1986:386), pada dasarnya alun-alun itu merupakan halaman depan rumah, namun dalam ukuran yang lebih besar. Penguasa bisa berarti raja, bupati, wedana dan camat bahkan kepala desa yang memiliki halaman paling luas di depan Istana atau pendopo tempat kediamannya, yang dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat sehari-hari dalam ikwal pemerintahan, militer, perdagangan, kerajinan dan pendidikan. 

alun-alun kota malang tempo dulu
(foto: pesonamalangraya.com)

Lebih jauh Thomas Nix (1949:105-114) menjelaskan bahwa alun-alun merupakan lahan terbuka dan terbentuk dengan membuat jarak antara bangunan-bangunan gedung. Jadi dalam hal ini, bangunan gedung merupakan titik awal dan merupakan hal yang utama bagi terbentuknya alun-alun. Tetapi kalau adanya lahan terbuka yang dibiarkan tersisa dan berupa alun-alun, hal demikian bukan merupakan alun-alun yang sebenarnya. Jadi alun-alun bisa di desa, kecamatan, kota maupun pusat kabupaten.
Pada awalnya Alun-alun merupakan tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada kawula (rakyat), pusat perdagangan rakyat, juga hiburan seperti "rampogan" acara yang menarik dan paling mendebarkan yaitu dilepaskannya seekor harimau yang dikelilingi oleh prajurit bersenjata.

Masa masuknya Islam, bangunan masjid dibangun di sekitar alun-alun. Alun-alun juga digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan hari besar Islam termasuk Salat idul fitri. Pada saat ini banyak alun-alun yang digunakan sebagai perluasan dari masjid seperti Alun-alun Kota Bandung.

Pada periode berikutnya kehadiran kekuasaan Belanda di Nusantara, ikut memberi warna bentuk baru dalam tata lingkungan alun-alun. Hal ini terlihat dengan didirikannya bangunan penjara pada sisi lain alun-alun, termasuk di Alun-alun Yogyakarta. Pendirikan bangunan-bangunan untuk kepentingan Belanda sekaligus mengurangi fungsi simbolis alun-alun, kewibawaan penguasa setempat (penguasa pribumi).

Periode zaman kemerdekaan, banyak alun-alun yang berubah bentuk. Salah satunya alun-alun malang. Faktor pendorong pertumbuhan ini macam-macam diantaranya kebijakan pemerintah, aktivitas masyarakat, Perdagangan dan Pencapaian (Dadang Ahdiat, 1993).

Alun-alun Kota Wisata Batu adalah tempat bersantai bersama keluarga. Dilengkapi berbagai fasilitas tempat duduk eksklusif stanlish beratap glosy transparan yang berfungsi sebagai smoking area yang berada di sudut bagian barat sebelah utara dan selatan. Berjumlah 4 lokasi, di tempat duduk itu siapapun bisa memandang kemolekan Alun-alun maupun panorama pegunungan yang mengililingi kota sejuk di Jawa Timur ini. 
Alun-alun yang diresmikan 7 Mei 2010 tersebut memiliki daya tarik yang luar biasa, banyak daerah yang mengagumi alun-alun yang berdampingan dengan Masjid An-Nur itu. Dari segi bangunan, alun-alun mempunyai replika buah apel, strawberry, tugu apel, patung sapi, botol susu, kelinci, wortel, lampion kol, jeruk dan bunga yang merupakan simbol potensi kota Batu.

 foto: kotawisatabatu.com

Tak ketinggalan, bagi yang ingin menikmati panorama Kota Wisata Batu dan sekitarnya dari ketinggian, para pengunjung dapat menaiki “Bianglala” yang berputar pelan dari bawah hingga ke puncak berketinggian lebih dari 60m. Dari sana hamparan luas pegunungan dan hijaunya tanah hutan dan ladang pertanian masyarakat tampak menawan, disertai banyak bangunan perumahan penduduk, hotel berjajar rapi dan obyek-obyek wisata yang datar nan menjulang. 


Demikian, bagi keluarga yang membawa anak-anak, di Alun-alun juga disediakan beberapa Playground anak yang bisa dinikmati secara gratis. Misalnya, ayunan, lorong-lorong menyembul laksana Goa yang dinaiki anak kemudian membiarkan diri badannya meluncur ke bawah, gugusan air mancur dari dasar tanah. Replika sayuran juga mengemuka disana, diantaranya kubis, apel, kemasan susu segar pasterius. Bahkan bagi anak yang menyukai dunia binatang seperti kelinci, singa, sapi perah, gajah juga tersedia di sana meski itu berbentuk replika dari semen maupun dari foam, malah di malam hari replika para binatang itu tampak menyala terang dengan lampion. Sehingga, bila para tamu akan mengabadikan diri dengan kamera, pasti akan nampak indah dan elegan. 

 foto: pesonamalangraya.com

Areal seluas sekitar 1 hektar itu tak hanya bersih dan indah, namun modern. Terbukti, bagi yang ingin menikmati acara-acara musik live di sana terdapat media Televisi besar 40” pada pintu masuk sebelah timur yang mengetengahkan acara-acara live musik, pertandingan Sepakbola, MotoGP, Formula dan sebagainya. Begitu pun bagi para pengunjung yang ingin Online dapat bersantai mengoperasikan Laptop berWifi di tempat duduk yang banyak sekali di tengah area Alun-alun. 

Satu lagi, bagi pecinta seni dan kreator, alun-alun dapat dijadikan tempat menumbuhkan berjuta inspirasi untuk menghasilkan karya-karya spektakuler. Apalagi, bila berkarya kreatif yang dapat mengembangkan Kota Wisata Batu dan kesejahteraan masyarakatnya, maka tentu karya itu akan mendapatkanreward dari pemerintah secara signifikan.

 foto: dokumentasi pribadi

Untuk melayani para pengunjung dalam menikmati Alun-alun dan suasana Kota Wisata Batu, juga disediakan Gedung berbentuk Apel untuk sarana toilet umum yang cukup bersih. Bahkan, Pemkot melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Wisata Batu menyediakan layanan informasi pariwisata secara umum di Gedung Strawberry yang terletak di ujung paling barat Alun-alun ini. 

foto; dokumentasi pribadi

Maka itu, tak perlu berdebat, semestinya kita terus membuktikan untuk mendatangi dan menikmati sebuah “Jantung Kota” yang penuh pesona dari daerah sentra wisata di Jawa Timur ini. Ayo berwisata ke alun-alun batu....

sumber: wikipedia bahasa Indonesia, kategori ensiklopedia bebas &kotawisatabatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar