Laman

Senin, 26 Desember 2011

Taman "Thamrin"...Alun-Alunnya Kota Pare

Sudah menjadi keharusan biasanya bagi warga masyarakat tertentu untuk berekreasi (refreshing) setiap akhir pekan (hari sabtu dan minggu), untuk melepas penat akibat aktifitas rutin ataupun juga untuk membahagiakan keluarga terutama anak-anaknya. Bagi yang berkantung tebal, mereka dapat berwisata ke tempat yang agak jauh dan menggunakan kendaraan pribadi. Tapi bagi kalangan menengah ke bawah, alun-alun merupakan salah satu alternatif tempat rekreasi yang murah meriah.


Demikian juga yang terjadi di kota koe tercinta, kota Pare. Jika dahulu saat aku masih sekolah di SMP 1 Pare (sekarang SMPN 2 Pare) yang letaknya dekat dengan taman Thamrin ini masih sepi, dengan kondisi yang kurang terawat. Tapi, Alhamdulillah, sekarang menjadi "jujugan" wajib bagi orang yang ada di pare untuk menikmati malam di taman Thamrin"nya kutho Pare.



Sebenarnya tempat ini bukan alun-alun, akan tetapi sebuah taman, sedangkan masyarakat sudah terlanjur menyebutnya dengan alun alun "Thamrin" atau alun-alun Pare. 

Saat malam minggu atau malam hari libur, dijamin dech...sangat ramai. Dengan luas taman yang tidak seberapa luasnya, tapi mampu mengobati kerinduan dan dahaga warga yang membutuhkan hiburan, terutama bagi pasangan yang telah memiliki anak yang usianya masih kecil (balita). mereka begitu dimanjakan dengan banyaknya penjual makanan dan mainan bagi anak-anak. begitu mudahnya ditemui pedagang kaki lima atau warung-warung tenda yang menjual aneka makanan dan minuman disepanjang pinggir area trotoar taman ini. Di sebelah barat alun alun yang masih dalam satu kawasan dengan taman ini, jika malam minggu atau malam hari libur terlihat ada banyak arena permainan bagi anak-anak, ada kereta putar, arena pemancingan ikan, ogol-ogol, mandi bola, bianglala mini dan permainan lainnya. Dengan uang Rp.10.000,- anak kita bisa melakukan 3 atau 4 arena permainan. Dijamin anak senang dan orangtua jua senang.


pohon beringin 'ringin budho" dan arca


Di taman ini dahulu terdapat pohon beringin yang sangat rindang dan besar, sehingga terasa sejuk dan teduh. Dan saat ini pohon tersebut masih tetap ada dan dipertahankan meskipun sudah tidak serindang dahulu, karena telah dipotong (dipangkas), di bawah pohon beringin  atau ringin budho ini terdapat arca ' mbah budho".

Jika pagi hari, di sekitar taman ini dapat ditemui penjual nasi pecel, dimana pembeli bisa langsung makan di sana dengan duduk di atas tikar sambil menikmati indahnya pagi hari di kota kecil yang penduduknya ramah ini. Pada minggu pagi lebih ramai lagi, karena banyak warga yang memanfaatkan untuk tempat jogging, olahraga, sepeda santai, jalan santai dan lain-lain. Sedangkan bagi pelajar yang ikut kursus di "kampung inggris" biasanya alun-alun ini dipakai sebagai tempat belajar outdoor dan nongkrong bareng.


kota adipura

Kota pare adalah kota adipura, semoga ke depannya warga masyarakat sekitar pare tetap memiliki kesadaran dan kepedulian akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungannya. Dan hal tersebut dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga terlebih dahulu, seperti membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan di pekarangan rumah, dsb. Sehingga gelar sebagai kota adipura bukan hanya simbolis semata, tetapi bisa diwujudkan dan terlihat nyata di setiap sudut kota tercinta kami.


semoga kota kami tercinta dan warganya selalu mendapatkan rahmat, berkah dan perlindungan dari ALLOH.aamiin...


i love Pare ^_^

1 komentar: