Di sebuah desa yang letaknya di utara kota Pare Kediri terdapat sebuah situs peninggalan jaman kerajaan Majapahit. Desa tersebut bernama Desa Canggu, sedangkan situs tersebut berupa candi yang dinamakan candi Surawana (Surowono,bahasa jawa).
candi surowono...tampak dari samping
Candi Surowono merupakan sebuah candi Hindu dari jaman
Kerajaan Majapahit, berukuran kecil namun dengan relief cantik, yang berada di
Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur. Candi Surowono ini diperkirakan
dibangun pada tahun 1390 M sebagai tempat pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre
Wengker.
candi surowono...berpose dulu yaa...
papan nama candi surowono
Balok-balok beton dan taman yang cukup asri
menunjukkan bahwa telah ada perhatian yang cukup memadai dari pejabat di
instansi terkait terhadap Candi Surowono yang sudah berusia lebih dari 600 tahun
ini.
Sebuah arca sebatas dada bertangan empat yang
diletakkan terpisah dari Candi Surowono dengan wajah yang sudah agak rusak. Sebuah arca batu lainnya tanpa bagian bawah dan bagian
atas rusak, yang tampak seperti seorang pendeta berjanggut bertubuh bungkuk
dengan hiasan di telinga dan lehernya, sementara posisi tangannya tampak
menyangga ke atas.
Arca batu lainnya yang tanpa bagian bawah juga, namun
dengan posisi badan yang lebih tegak, hiasan telinga yang lebih pendek dan
wajah yang masih lebih utuh, dengan posisi tangan yang juga menyangga ke atas.
Bagian bawah Candi Surowono dilihat dari samping
depan, dengan bentuk dasar candi yang cukup utuh terutama di bagian sampingnya.
Bagian depan Candi Surowono tampak masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan.
Sedangkan bagian atas Candi Surowono ini sudah lenyap tak berbekas, entah
dikarenakan sebab apa.
puncak candi surowono yang tlah tiada
Candi Surowono diperkirakan dibangun pada 1390, namun
baru selesai pada tahun 1400 saat candi ini digunakan. Candi Surowono dibuat
sebagai tempat pensucian atau pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker, yang
merupakan paman dari Rajasanagara, Raja Majapahit. Bhre Wengker meninggal pada
1388. Upacara sraddha bagi Bhre Wengker, yang merupakan
sebuah upacara ritual yang dilakukan 12 tahun setelah kematiannya,
diselenggarakan pada 1400, tahun yang kemudian diduga sebagai tahun perkiraan
selesainya bangunan Candi Surowono ini.
relief candi surowono
Pada Candi Surowono terdapat beberapa relief yang
dikerjakan dengan halus. Pada kaki Candi Surowono terdapat relief-relief fabel
dan juga tantri, sedangkan pada badan Candi Surowono terdapat relief Arjuna
Wiwaha karya Mpu Kanwa yang digubahnya pada 1035, serta relief Bubuksah, dan
relief Sri Tanjung
beberapa relief candi surowono
Ada keluarga yang sengaja datang untuk memperkenalkan kepada anak-anaknya tentang sejarah masa lampau plus tujuan sebenarnya untuk bersenang-senang (seperti kami, yang memperkenalkan pada anak kami, aji tentang keberadaan situs peninggalan kerajaan pada zaman dahulu di kota Pare, sehingga aji memiliki wawasan yang luas & menambah ilmu pengetahuan bagi nya).
Oh iya, tak jauh dari lokasi candi, juga terdapat pemandian (kolam renang) yang juga selalu ramai dikunjungi, ada juga gua yang bisa dimasuki dalam radius tertentu, karena memang tempatnya yang gelap sehingga diperlukan nyali (keberanian) yang kuat untuk berpetualang di gua tersebut.
Sebenarnya di sekitar pare ada dua candi, yaitu candi Surawana (Surowono,bahasa jawa) & Candi Tigawangi (Tegowangi,bahasa jawa). Candi Surowono terdapat di desa Canggu Pare Kediri. Sedangkan candi Tegowangi terdapat di barat kota pare, atau tepatnya di Plemahan Kediri. insyaALLOH jika ada kesempatan, kami ingin mengajak aji berwisata sejarah ke candi Tegowangi....^_^...